Garis dan Arsiran dalam Gambar Teknik
.
GARIS DAN ARSIRAN
Dalam gambar teknik dipergunakan
beberapa jenis garis, yang masing-masing mempunyai arti dan penggunaannya
sendiri. Oleh karena itu penggunaannya harus sesuai dengan maksud dan
tujuannya. Ada lima jenis garis gambar, yaitu:
- Garis Gambar: Untuk membuat batas dari bentuk suatu benda dalam gambar
- Garis Bayangan: Berupa garis putus-putus dengan ketebalan garis 1/2 tebal garis biasa. Garis ini digunakan untuk membuat batas sesuatu benda yang tidak tampak langsung oleh mata.
- Garis Hati: Berupa garis “ strip, titik, strip, titik “ dengan ketebalan garis 1/2 garis biasa. Garis ini misalnya digunakan untuk menunjukkan sumbu suatu benda yang digambar.
- Garis Ukuran: Berupa garis tipis dengan ketebalan 1 / 2 dari tebal garis biasa. Garis ini digunakan untuk menunjukkan ukuran suatu benda atau ruang. Garis ukuran terdiri dari garis petunjuk batas ukuran dan garis petunjuk ukuran. Garis petunjuk batas ukuran dibuat terpisah dari garis batas benda, dengan demikian maka tidak mengacaukan pembaca gambar. Sedang garis petunjuk ukuran dibuat dengan ujung pangkalnya diberi anak tanda panah tepat pada garis petunjuk batas ukuran. Semua gambar teknik yang dikehendaki dengan pemotongan, batas potongan harus digaris dengan garis potong ini.
- Garis Potong: Garis ini berupa garis “strip, titik,titik,strip” dengan ketebalan1/2 tebal garis biasa.
Jenis garis menurut tebalnya ada
tiga macam,
yaitu: garis tebal, garis sedang dan garis tipis. Ketiga jenis tebal garis ini
menurut standar ISO memiliki perbandingan 1: 0,7 ; 0,5. Tebal garis dipilih
sesuai besar kecilnya gambar, dan dipilih dari deretan tebal berikut: 0, 18; 0,
25; 0, 35; 0, 5; 0, 7; 1; 1 4; dan 2 mm. Karena kesukaran-kesukaran yang ada
pada cara reproduksi tertentu, tebal 0, 18 sebaiknya jangan dipakai. Pada
umumnya tebal garis adalah 0, 5 atau 0, 7.
·
Garis lurus tebal
Garis ini dibuat lurus, tebal dan tegas.
Fungsi dari garis ini sendiri adalah sebagai garis benda terlihat. Garis ini
diberikan ketika ada perbedaan penampang bidang pada sebuah benda yang jelas
terlihat dari sebuah pandangan tanpa tertutp apapun.
- Garis lurus tipis
Garis ini dibuat lurus, tipis, namun tegas.
Fungsi dari garis ini sendiri adalah sebagai garis bantu. Contoh penggunaan
garis ini seperti pada garis dimensi (penunjukkan ukuran), arsiran dan garis
proyeksi.
- Garis sumbu
Garis ini dibuat tipis seperti garis
putus-putus, hanya saja garis sumbu dibentuk oleh garis panjang dan garis
pendek/titik yang terputus-putus. Pemilihan dalam penggunaan titik atau garis
pendek didasarkan pada ukuran benda dan panjang garis. Apabila benda besar dan
garis yang dibuat panjang, biasanya menggunakan garis panjang dan garis pendek.
Dan bila sebaliknya, gambar yang dibuat kecil atau garis tersebut pendek,
biasanya menggunakan garis panjang dan titik. Fungsi dari garis itu sendiri
adalah untuk menandai sumbu daru sebuat lingkaran ataupun titik simetris dari
sebuah benda.
- Garis putus-putus
Garis ini dibuat tipis dan terputus-putus.
Fungsi garis ini sendiri adalah sebagai garis benda terhalang. Garis ini
diberikan ketika ada perbedaan penampnag bidang pada sebuah benda yang tertutup
oleh bidang pandangan yang sedang dilihat (berada di belakang/di dalam bidang
pandang).
- Garis benda bergerak
Garis ini dibuat tipis seperti garis sumbu,
hanya saja pada garis benda terhalang mempunyai titik dua (garis pendek,
titik, titik, garis pendek). Fungsi dari garis ini sendiri adalah untuk menunjukkan
perubahan pada benda, seperti perubahan posisi dan perubahan bentuk. Garis ini
diberikan untuk posisi awal benda (pada gambar yang menunjukkan posisi akhir
dari gerakan benda), garis akhir benda (pada gambar yang menunjukkan posisi
awal benda), bentuk awal benda (pada gambar benda yang menunjukkan bentuk benda
setelah di machining) dan untuk bentuk akhir benda (pada gambar
yang menunjukkan bentuk benda sebelum di machining).
- Garis khusus
Garis khusus mempunyai bentuk dan fungsi yang
berbeda, hal itu akan dijelaskan lebih lanjut dalam materi selanjutnya yang
berkaitan dengan penggunaan garis tersebut.
Macam-macam garis khusus antara lain :
- Garis bebas (free hand) tipis
- Garis potongan
- Garis arsiran
- Garis detail
Ketebalan garis dalam gambar teknik
Ketebalan garis dalam gambar tekink
haruslah proporsional sesuai dengan ukuran kertas yang kita pakai. Jika
menggunakan kertas A0 tentu garis harus lebih tebal dari pada, jika kita pakai
kertas A4. Perbandingan ukuran garis benda/nyata (garis kontinu) lebih tebal
dari pada garis nyata terhalang(garis putus2), dan garis nyata terhalang (garis
putus2) lebih tebal dari pada garis potongan, arsir , dimensi, center dll.
Menurut standart ISO jarak garis terdekat minimum adalah 3x tebal garis dan
perbandingan antara garis tebal dan garis tipis adalah 1:0.5. Dan tujuan utama
perbedaan ketebalan garis supaya lebih mudah membedakan makna garis dalam
gambar teknik.
Teknik menggambar garis gores dan
garis bertitik
Jenis
|
Macam
Garis
|
Contoh-contoh
Penggunaan
|
||
A
|
0,6
0,8 |
Garis
tebal
|
1. Garis
benda langsung terlihat
2. Garis tepi |
|
B
|
0,1
0,2 |
Garis
tipis
|
1. Garis
penunjuk ukuran, garis Bantu, garis penunjuk
2. Garis arsir 3.Garis untuk Penampung yang diputar ditempat 4. Garis khayal yang terjadi dari perpotongan yang dibulatkan |
|
C
|
0,1
0,2 |
Garis
bebas tipis
|
1. Garis
potong, yang menghilangkan sebagian benda
2. Garis batas antara bagian benda yang dipotong dan sebagian dalam pandangan |
|
D
|
0,3
0,4 |
Garis
sedang ( putus-putus)
|
Garis
benda yang terhalang/tidak langsung terlihat
|
|
E
|
0,1
0,2 |
Garis
tipis ( strip titik)
|
1. Garis
sumbu
2. Garis potomg penampang |
Perbandingan
tebal garis
Arsiran atau rendering sesuai
dengan macam bahan.
Mana kag Ada jawabnnya
BalasHapus